
RESENSI NDS
MY WORLD, MY WAYConsole : NDS
Genre : RPG
Developer : Global-A Entertainment
Publisher : Atlus
ESRB : E
Release Date : 12 Juni 2008 [JAP], 3 Februari 2009 [US]
Game ini dirilis di Jepang dengan nama Sekai de Atashi wa Mawatteru (terjemahan bebasnya, The World Revolves Around Me), hanya saja untuk tidak membingungkan gamer dengan game buatan Square Enix berjudul The Worlds End With You, judulnya diganti menjadi My World My Way. Game ini juga sekuel tidak langsung dari game atlus lainnya yang berjudul Master of Monster Lair karena munculnya cameo dari game itu, dungeon digger Kate dan Owen.
Menceritakan tentang Elise, seorang putri sangat manja dari sebuah kerajaan besar. Menginjak usianya yang 15, ia menyadari bahwa ia belum memiliki seorang pacar, akhirnya ia mengadakan sebuah pesta besar yang didatangi cowok-cowok ganteng. Di pesta itu, ia bertemu dengan seorang petualang dan Elise ingin menjadikan ia pacar, namun cowok petualang tersebut malah menyindirnya karena ia tak suka dengan cewek manja. Elise yang marah pun langsung memotong rambutnya keesokan hari dan menjadi petualang. Disini, ia diawasi oleh Nero the Warrior yang bertugas untuk membuat Elise kesusahan dengan petualangan dan quest yang ia hadapi agar Elise menyerah dan kembali ke rumah. Namun mendekati akhir, bisakah Elise menjadi true adventurer seperti yang ia idam-idamkan dan menjadikan cowok idamannya itu pacar? Mainkan sendiri gamenya.
Gameplay My World, My Way cukup berbeda dengan RPG standar pada umumnya. Kita menggerakkan Elise tidak secara langsung, hanya memindahkan ia ke spot-spot yang kita inginkan dengan D-Pad, seperti saat mau ke kota, atau mau ke terrain lainnya. Saat masuk ke kota yang baru, biasanya aka nada mayor / pemimpin dari kota tersebut yang akan memberikan Elise quest yang harus ia selesaikan, seperti mengumpulkan item atau membantai sejumlah monster. Dan tentu saja, semakin jauh kota yang kita lewati, semakin banyak pula quest yang diberikan. Ada sistem yang disebut dengan Pout (merengut), saat ingin mengubah keadaan terrain (lingkungan) yang ada, Elise tinggal melakukan Pout. Jika ingin menambah level monster atau memperbesar kemungkinan drop item, Pout juga bisa dilakukan. Quest tidak selesai-selesai? Kamu juga bisa melakukan pout terakhir (yang tentu saja butuh PP atau Pout Points yang sangat banyak). Dungeon dalam game ini sama persis dengan Master of Monster Lair, hanya saja bedanya, kalau di game sebelumnya kita harus menggali dahulu, disini sudah tersedia dan Elise hanya tinggal melakukan battle dan mengumpulkan item disana. Selain quest utama yang disediakan oleh mayor kota, juga ada sub-quest seperti mencari item tertentu yang diberikan oleh penduduk kota. Seiring jalannya permainan, Elise akan bertemu dengan Pinky, Slime berwarna pink yang akan membantumu dalam pertarungan. Pinky tidak memiliki system level up seperti yang dimiliki Elise, ia hanya akan melakukan mimic dengan monster yang dilawan, misal juga Elise dan Pinky melawan monster yang HPnya lebih besar daripada Pinky, ada kemungkinan Pinky akan bisa meningkatkan HP setelah battle berakhir.
Battle system dalam game ini sedikit mirip dengan Dragon Quest lama, dimana karakter Elise maupun Slime tidak akan terlihat, hanya nampak sprite monster yang terus menyerang. Pada waktu awal pertarungan, Elise akan melakukan Pout, ia bisa memilih untuk menyerang terlebih dahulu, mengusir musuh, atau juga bisa membiarkan musuh menyerangnya dahulu. Untuk meningkatkan status Elise, ada 2 cara yang bisa dilakukan, yaitu dengan meningkatkan level Elise atau makan di Inn (bayar tentunya).
Musik dalam game ini sangat jenaka, sedikit mengingatkan pada game Rhapsody A Musical Adventure, dan sangat enak didengarkan. Walau sayang, tidak ada voice acting sepanjang permainan. Overall, game ini sangat menarik, walau quest yang diberikan kadang memakan waktu cukup panjang dan menjengkelkan, namun sedikit banyak ada Pout System yang membantu. Well, this is My World, My Way, kendalikanlah duniamu sepuasnya!
(Hatta Matsuda – kisaragi_chan2002@yahoo.com)