
Written by : Fanny Hartanti
“Four Seasons in Belgium” bisa dikategorikan sebagai novel chicklit karena (lagi-lagi) ceritanya berkisar tentang seorang perempuan muda yang cantik, ambisius dan tentunya cerdas. Ceritanya mengalir lancar dengan alur yang jelas. Adalah Andin, gadis muda yang baru saja dikirim perusahaaanya untuk bekerja di Belgia. Hidupnya terasa sempurna dengan karir yang menjanjikan, pacar impian yang memabukkan dan juga sahabat-sahabat teladan di sekelilingnya. Tapi apa jadinya bila Andin tiba-tiba positif hamil? Sebagai seorang perempuan Indonesia, keturunan Jawa, yang belum menikah, kabar kehamilan ini sudah tentu tidak bisa ditanggapi sebagai anugerah.
Apakah memang hidup sebagai perempuan lebih susah karena selalu berhadapan dengan pilihan-pilihan sulit? Atau justru perempuan cenderung mempersulit keadaan dengan selalu menggunakan hati dan perasaan dalam membuat pertimbangan. Lalu, apakah berarti para lelaki tidak menggunakan perasaan mereka sehingga mereka mudah saja membuat keputusan?
Ditengah kesempurnaan dunia barunya Andin harus memilih antara karir dan anak, antara membesarkan anak sendirian dan melenyapkan kandungannya, antara bertahan pada cinta yang menyakitinya dan membiarkan cinta baru untuk berkembang. Yang lebih sulit tentu adalah bersikap konsekuen dengan pilihan dan yang akan ia buat.
Andin adalah tipikal cewek metropolitan pembaca setia majalah Cosmo yang moderen itu. Bisakah majalah populer itu membantunya menyelesaikan masalah? Hidup di negeri orang memang terasa menyenangkan karena segala sesuatunya berbeda dengan yang kita miliki di negara sendiri. Tekadang suasana bisa menjadi dilematis karena keinginan mata berbenturan dengan nurani yang terbentuk dengan cara kita dibesarkan.
Ending yang melenceng dari standar chicklit adalah salah satu kekuatan novel ini dan menyisakan sedikit rasa penasaran “Mungkinkah Andin bisa bertahan dengan pilihannya ketika dihadapkan pada publik tanah air yang belum terbiasa dengan segala sesuatu yang ekstrem?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.